
Bagaimana Cara Meningkatkan Repeat Order dari Pelanggan?
Juli 15, 2025Dalam bisnis online, pelanggan adalah aset paling berharga. Namun, tidak semua pelanggan mudah untuk dihadapi. Ada yang cerewet, banyak tanya tapi tak jadi beli, suka komplain tanpa sebab, bahkan ada yang sengaja menjatuhkan reputasi toko.
Menghadapi pelanggan sulit memerlukan kecerdasan emosional, ketegasan dalam pelayanan, dan strategi komunikasi yang tepat. Artikel ini akan membahas 7 cara jitu menghadapi pelanggan yang sulit agar bisnismu tetap profesional dan tetap tumbuh.
1. Tetap Tenang dan Profesional
Jangan terbawa emosi
Pelanggan sulit kadang sengaja memancing emosi. Tapi kamu sebagai penjual harus tetap tenang, sopan, dan profesional dalam menanggapi.
Contoh sikap:
- Gunakan bahasa yang santun meski pelanggan kasar
- Jangan membalas sindiran dengan sindiran
- Ambil jeda sejenak jika kamu sedang emosi agar tidak salah jawab
Ingat, dalam komunikasi online, tulisan bisa disalahartikan. Maka penting menjaga nada bicara dalam teks agar tidak memicu kesalahpahaman.
2. Dengarkan Keluhan dengan Empati
Pelanggan ingin didengar, bukan langsung dibantah
Ketika pelanggan marah atau kecewa, jangan langsung defensif. Biarkan mereka menyampaikan keluhan terlebih dahulu, lalu tunjukkan bahwa kamu memahami posisi mereka.
Contoh tanggapan:
“Terima kasih sudah menyampaikan, Kak. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Kami akan bantu cek dan segera tindak lanjuti ya.”
Sikap empatik akan membuat pelanggan merasa dihargai, bahkan sering kali bisa meredakan situasi yang memanas.
3. Berikan Solusi yang Jelas dan Cepat
Jangan bertele-tele, fokus pada penyelesaian
Pelanggan sulit umumnya tidak sabar. Maka, kamu harus sigap memberikan solusi:
- Jika barang salah kirim → segera tawarkan retur atau ganti
- Jika barang rusak → minta bukti foto/video, lalu beri opsi ganti atau refund
- Jika pengiriman terlambat → bantu lacak dan update posisi paket
Pastikan solusi yang ditawarkan jelas, cepat, dan sesuai dengan kebijakan toko.
4. Gunakan Batasan yang Tegas tapi Sopan
Tidak semua pelanggan harus dituruti sepenuhnya
Ada pelanggan yang menuntut tidak wajar, misalnya:
- Meminta gratis ongkir padahal bukan promo
- Komplain tanpa bukti
- Mengancam memberi bintang 1 jika tak dituruti
Untuk situasi ini, kamu perlu menegaskan kebijakan toko dengan bahasa yang tetap sopan.
Contoh:
“Mohon maaf Kak, sesuai kebijakan toko, garansi hanya berlaku jika ada bukti video unboxing. Kami mohon pengertiannya ya 🙏.”
Kunci utamanya: tegas, tapi tetap ramah.
5. Gunakan Skrip Tanggapan untuk Situasi Berulang
Bikin template jawaban yang siap pakai
Pelanggan sulit biasanya punya pola yang mirip-mirip. Kamu bisa menyiapkan skrip tanggapan untuk menghemat waktu dan menjaga konsistensi pelayanan.
Contoh skrip:
- Untuk pelanggan yang menawar terlalu murah
- Untuk komplain tanpa bukti
- Untuk pertanyaan umum tentang produk
Dengan skrip yang tepat, kamu bisa menjawab dengan cepat dan tetap profesional.
6. Jangan Ragu Memblokir atau Menolak Pelanggan Toxic
Jaga mental dan bisnis jangka panjang
Jika seorang pelanggan sudah:
- Menghina secara personal
- Berkata kasar terus-menerus
- Mencemarkan nama baik tanpa alasan
Kamu berhak memutus komunikasi dengan cara sopan, atau memblokir pelanggan tersebut di platform online. Tak semua pelanggan layak dipertahankan—jika merugikan secara mental dan reputasi, lebih baik dilepas.
Platform marketplace juga memberi opsi lapor pelanggan yang menyalahgunakan fitur review atau komplain.
7. Evaluasi dan Tingkatkan Layanan Secara Berkala
Jadikan kritik sebagai cermin perbaikan
Pelanggan yang sulit belum tentu selalu salah. Kadang ada yang mengkritik karena benar-benar kecewa. Maka, ambil pelajaran dari situasi yang terjadi:
- Cek kembali proses packing, layanan CS, atau kurir
- Perjelas deskripsi produk agar tidak menimbulkan salah paham
- Gunakan feedback sebagai referensi untuk SOP bisnis
Dengan sikap terbuka, kamu bisa mengubah pelanggan sulit menjadi pelanggan loyal di kemudian hari.
Pelanggan sulit adalah bagian dari realitas bisnis online. Cara kamu menghadapi mereka akan menentukan citra brand dan loyalitas pelanggan lain. Jangan mudah terbakar emosi, tapi juga jangan tunduk pada tekanan tak wajar. Gunakan kesabaran, strategi, dan sikap profesional untuk menangani mereka dengan elegan.
“Pelayanan terbaik bukan berarti menuruti semua, tapi menyikapi semua dengan bijak dan adil.”
Semakin sering kamu berlatih menghadapi pelanggan sulit, semakin mahir kamu menjaga keseimbangan antara melayani dan menjaga integritas bisnis.