
Cara Efektif Membangun Brand Awareness untuk Bisnis Kecil
Juli 11, 2025Menentukan harga jual produk adalah salah satu aspek terpenting dalam menjalankan bisnis. Salah perhitungan harga bisa membuat bisnis rugi, walaupun produknya laris. Sebaliknya, harga yang terlalu tinggi bisa membuat produk sulit bersaing di pasar.
Bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM), memahami cara menetapkan harga secara tepat sangatlah krusial. Tujuannya bukan hanya untuk menutupi biaya produksi, tetapi juga untuk menghasilkan keuntungan yang sehat dan berkelanjutan.
Mengapa Menentukan Harga Jual Itu Penting?
- Menjaga Keberlangsungan Bisnis
Harga yang terlalu murah bisa menguras modal dan menghambat pertumbuhan bisnis. - Meningkatkan Daya Saing
Harga yang pas membuat produk Anda mampu bersaing dengan kompetitor sejenis. - Mencerminkan Nilai Produk
Harga bisa menjadi representasi kualitas. Jika terlalu murah, bisa dianggap murahan. Jika terlalu mahal tanpa nilai, bisa ditinggalkan.
Komponen Dasar dalam Menentukan Harga Jual
Sebelum menentukan harga jual, Anda harus mengetahui semua biaya yang terlibat dalam proses pembuatan dan penjualan produk. Secara umum, komponen biaya terdiri dari:
1. Biaya Produksi (Cost of Goods Sold / HPP)
Biaya langsung yang dibutuhkan untuk membuat produk, seperti:
- Bahan baku
- Biaya tenaga kerja (produksi)
- Biaya operasional (listrik, gas, air, dll)
2. Biaya Tambahan
- Biaya pengemasan
- Biaya ongkos kirim (jika ditanggung penjual)
- Biaya pemasaran
- Biaya administrasi atau sewa
3. Laba yang Diinginkan
Ini adalah margin keuntungan yang Anda targetkan. Biasanya dalam bentuk persentase dari total biaya produksi.
Rumus Sederhana Menentukan Harga Jual
1. Metode Mark Up (Markup Pricing)
Rumus:
Harga Jual = HPP + (HPP x Persentase Keuntungan)
Contoh:
Jika HPP = Rp50.000 dan Anda ingin keuntungan 40%
Maka Harga Jual = 50.000 + (50.000 x 40%) = Rp70.000
2. Metode Break Even Point (BEP)
Metode ini menghitung harga minimal agar tidak rugi. Cocok untuk produk baru atau strategi penetrasi pasar.
Harga Jual = (Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel) / Jumlah Unit Produksi
Harga di bawah BEP = rugi
Harga sama dengan BEP = impas
Harga di atas BEP = untung
3. Metode Berdasarkan Pasar (Market-Based Pricing)
Harga ditentukan berdasarkan:
- Harga kompetitor
- Harga rata-rata di pasar
- Persepsi konsumen terhadap nilai produk
Metode ini harus tetap memperhitungkan HPP agar tidak rugi.
Strategi Menentukan Harga agar Tetap Untung
1. Kenali Target Pasar Anda
- Apakah pasar Anda sensitif terhadap harga?
- Apakah mereka membeli karena kualitas atau karena murah?
Menentukan harga tanpa mengenal siapa target pasar Anda akan membuat strategi jadi lemah.
2. Tentukan Margin yang Masuk Akal
- Produk biasa: margin 20–50%
- Produk kreatif/kustom: bisa lebih dari 100%
- Produk reseller: biasanya margin lebih kecil, tapi volume tinggi
3. Sesuaikan dengan Nilai Tambah Produk
Jika Anda menawarkan keunikan (desain, packaging, manfaat), harga bisa lebih tinggi dibanding produk serupa di pasaran.
4. Evaluasi Harga Secara Berkala
- Hitung ulang jika biaya produksi naik
- Sesuaikan jika pasar berubah
- Pantau respons konsumen terhadap harga yang ditetapkan
Kesalahan Umum dalam Menentukan Harga
- Hanya meniru harga kompetitor tanpa menghitung HPP sendiri
- Menjual terlalu murah demi “cepat laku”
- Tidak memasukkan biaya tidak langsung (seperti listrik, bensin, waktu)
- Mengabaikan pajak atau potongan dari platform marketplace
Menentukan harga jual bukan hanya soal menambahkan angka, tapi soal strategi, perhitungan matang, dan pemahaman pasar. Bisnis yang sehat adalah bisnis yang untung dengan cara yang cerdas. Jangan ragu untuk meninjau ulang harga produk Anda secara berkala dan terus belajar memahami pasar.
“Jangan takut menetapkan harga yang pantas untuk kualitas yang Anda tawarkan. Konsumen yang menghargai nilai akan tetap datang.”
Dengan harga yang tepat, bisnis Anda bukan hanya akan bertahan, tetapi juga berkembang.